Jumat, 05 Desember 2014

Jurus Dua Golok Sakti

Tiga hari lagi UAS, biar kalian lebih mantep saya mau share cerita motivasi lagi nih.. ceritanya agak panjang sih, yang males baca ngga usah baca juga nggak apa... :D

Ceritanya kira-kira seperti ini....

Suatu ketika, ada seorang guru yang akan berpidato di depan kelas. Ketika ia masuk, tiba-tiba seluruh isi kelas berdengung oleh bisik-bisik para siswa. Bisikan riuh ini diakibatkan penampilannya yang tidak biasa. Tangan kanan dan kiri sang guru masing-masing menghunus sebilah golok panjang. Sedangkan di pinggangnya terselip sebuah tongkat kayu seukuran pergelangan tangan orang dewasa.
Yang kanan, bilahnya tampak terbuat dari logam yang terang dan berkilat-kila. Sementara yang kiritampak gelap dan bercak-bercak cokelat, berkarat. Sang guru berkata, “Anak-anakku, coba perhatikan.” Dihunusnya golok yang berkilat-kilat itu dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang erat tongkat kayu.

Golok tajam itu terayun kencang ke bawah, berdenging ngilu membelah udara. Tapi, sepersekian detik sebelum mata golok menyentuh kayu, golok itu berhenti di udara. Tanpa melihat kayu, sang guru menghantamkan golok itu. Tidak serius dan tidak sepenuh hati. Bahkan beberapa kali hantaman ini meleset. Hasilnya kayu itu hanya lecet-lecet, tidak putus. Beliau meletakkan kembali golok dan tongkat. Kelas kembali riuh oleh bisikan-bisikan tak mengerti para murid.

Si guru berkata, “Nah, sekarang perhatikan lagi.”

Kali ini ganti beliau menghunus golok belang-belang berkarat tadi di tangan kanan. Tangan kiri kembali memegang kayu dengan erat. Berbeda dengan tadi, raut wajah si guru sangat, sangat, sangat serius. Dihantamkan golok itu ke kayu. Prakk… tidak terjadi apa-apa, kemajalan golok hanya berakibat lecet-lecet. Si guru menarik tangan lagi, dan menghajar tongkat itu lagi kedua kalnya, ketiga kalinya, keempat… bertubi-tubi. Tapi kayu itu masih belum putus juga. Setelah sekian kali mengayun dengan tekun.. plarr.. akhirnya tongkat itu patah dua.

Setelah mengelap keringat, si guru tersebut berkata, “Anak-anakku,sudah kalian lihat tadi, jurus dua golok. Jurus ini amat andal dan sakti, tapi bukan untuk kalian praktikkan dengan tangan, tapi untuk kalian hidupkan dan amalkan dengan jiwa. Coba bayangkan, kalian yang dikaruniai kecerdasan dan akal bak golok tajam dan berkilat. Semua masalah dapat kalian selesaikan. Tapi kalau kalian tidak serius, tidak sepenuh tenaga dan niat menggunakan otak ini, maka hidup kalian tidak akan maksimal, misi tidak akan selesai, usaha tidak akan berhasil, kayu tidak akan patah.”


“Sedangkan kalian yang kurang berbakat seperti golok berkarat. Walau otak tidak cemerlang, tapi kalau mau bekerja keras, tidak kenal lelah mengulang-ulang usaha dengan serius, sabar dalam proses perjuangan dan tidak menyerah sediktpun, maka hambatan seperti apapun lambat laun akan terkalahkan. Kalau bersungguh-sungguh akan berhasil, kalau tidak serius akan gagal. Kombinasi sungguh-sungguh dan sabar adalah keberhasilan.”

Jadi, jangan bersedih walaupun kalian jadi "golok berkarat". Tetap sabar, dan jangan patah semangat.. Oke, sekian dulu cerita kali ini... Semoga Bermanfaat... :D


NB: Promosi Dikit.. :D
follow twitter saya di @Fi_kuun atau add facebook di Khashaaisha Al Fikri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar